Kamis, 19 Mei 2011

MENJEMPUT ASA YANG HILANG

Ima Mutasim Lahir di kuningan pada tanggal 12 februari 1986. Ia berasal dari lingkungan keluarga sederhana. Anak ke empat dari sepuluh bersaudara pasangan K.H. Faqihudin dan Hjh. Idhah faridoh
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan yang panjang dan berat. Dengan alasan ingin sekolah, Pada usia empat tahun ia bertekad untuk berpisah dengan kedua orang tua dan ikut bersama keluarga pamannya di Indramayu. Kemudian Ia masuk di TK Fatahilah dan lulus pada tahun 1992, setelah lulus dari TK Fatahilah Ia melanjutkan ke MI Fatahillah. Menginjak di kelas dua MI, Ia mulai merasakan ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya, yakni sebuah kehangatan kedua orang tua dan keluarga yang tidak didapatkan lagi selama hampir tiga tahun. Akhirnya Ia memutuskan untuk pindah sekolah ke kampung halamannya di desa Karang Anyar, Kuningan.
Tanpa ada hambatan yang berarti dikampung halamannya Ia mampu menamatkan sekolah dasar pada tahun 1998. Setelah itu Ia pergi ke Pondok Pesantren Salafi di daerah Kadugede, Kuningan dan menimba ilmu Agama disana tanpa melanjutkan ke sekolah SLTP yang bersipat formal.
Semasa di pesantren ia mampu cepat beradaftasi dengan lingkungan dan tidak pernah merenung akan kerinduan kepada keluarga seperti yang terjadi pada anak-anak lain seusianya, mungkin karena Ia sudah terbiasa terpisah dengan orang tua sejak usia empat tahun. Namun sayang seribu sayang setelah usia dipesantrennya hampir genap dua tahun Ia harus sering pulang karena memang pada saat itu keterbatasan ekonomi dari orang tuanya masih menjadi faktor dominan, ahirnya genap di usia dua tahun pesantren Ia sudah tidak pernah berangkat lagi untuk menimba ilmu, sehingga harus terdiam dan terpana di kampungnya sampai pada usia 19 tahun tanpa pesantren dan sekolah.
Di usia yang terbilang hampir dewasa, ia sering merenung dan berpikir akan makna kehidupan yang di jalaninya, seolah-olah hidup ini tiada arti tanpa menimba ilmu, tanpa pesantren dan tanpa sekolah, sehingga pada titik klimaksnya Ia mengambil keputusan di luar dugaan kedua orang tuanya, yakni Ia harus sekolah lagi.
Tanpa proses berpikir yang begitu panjang, Ia bertekad ke Indramayu mengunjungi kembali pamannya yang semasa kecil Ia pernah hidup bersamanya dengan tujuan mencari kerja untuk melanjutkan sekolah. Respon positif diterima oleh pamannya, dengan modal ilmu di pesantren selama dua tahun, Ia di masukan menjadi Staf pengajar di madrasah diniyah Al-Istiqomah Lohbener Indramayu. Sembari menutupi kekosongan, di pagi hari Ia menjadi petugas kebersihan di madrasah tersebut. Dengan usaha yang keras dan niat yang bersungguh-sungguh, kemudian Ia mendaptar kejar paket B setara SMP dan lulus pada tahun 2005.
Pintu gerbang pendidikan baru sudah di mulai olehnya sekalipun itu hanya berawal tingkat setara, maka selanjutnya Ia mendaftar di Madrasah Aliyah Fatahilah yaitu sekolah dengan nama yayasan yang sama ketika sekolah TK dan MI masa kanak-kanak dulu. Dari sekolah ini Ia mulai mengenal akan pentingnya pendidikan baik formal ataupun informal, dasar pemikiran ini muncul karena kafasitas Ia di pagi hari sebagai Siswa dan di siang hari sebagai Guru Diniyah yang pastinya kedua latar belakang ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologinya.
Di samping kegiatannya sebagai Siswa MA dan Guru Diniyah ia juga aktif di Organisasi Intra Sekolah dan menjabat sebagai ketua osis, tentu ini pengalaman pertamanya dalam memimpin sebuah organisasi dan kemudian di lingkungan masyarakatnya berkiprah menjadi Ketua Remaja Masjid. kegiatan ini terus berjalan mewarnai hidupnya sampai mampu mendapatkan Ijazah MA yang di cita-citakannya di tahun 2008. Dua langkah mimpinya telah Ia gapai, namun semuanya tidak berhenti sampai disitu. Sekalipun dengan modal yang serba kekurangan Ia ingin bermimpi yang lebih besar yakni menggapai pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Walhasil melalui sebuah proses yang panjang ia mendaftar ke STAIN Cirebon sekarang IAIN dan masuk dijurusan Dakwah hingga sekarang.
Sebagai bahan pengembangan diri, karena ia sudah senang berorganisasi sejak di MA, maka ia pun masuk di berbagai organisasi Kemahasiswaan, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Ketua Umum Komisariat periode 2009-2010 sekarang menjadi pengurus Cabang di Departemen PTKP Periode 2010-2011, Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) sebagai Kabid Informasi dan Komunikasi (Infokom) dan Broadcast Community Centre Cirebon sebagai Direktur Utama .
Demikian sekelumit tentang perjalanan sosok Ima Mutasim yang mungkin akan selalu haus dengan pendidikan untuk menjemput Asanya yang sempat hilang tenggelam terbawa iringan arus zaman, dengan segala keterbatasannya semoga Ia mampu menjemput kembali asa-asanya yang hilang dan berserakan dari hidupnya untuk menggapai semua mimpinya.

1 komentar:

  1. Harrah's Resort Southern California - DrmCD
    HARRAH'S RESORT SOUTHERN CALIFORNIA 강릉 출장안마 in Funner, CA at 파주 출장안마 3778 Harrah's Rincon Way 92082 군포 출장샵 760-751-1000. 여수 출장샵 Visit us and 상주 출장마사지 see what your friends are saying.

    BalasHapus