WISATA ILMU

PROPOSAL SKRIPSI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
dakwah merupakan kegiatan, yang dijadikan tumpuan seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya peran dakwah tersebut komponen masyarakat dapat memiliki sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Dengan tiga komponen yang harus dimiliki oleh masyarakat yang terdiri dari berbagai individu, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap maka diharapkan setiap individu masyarakat itu dapat bermanfa’at bagi dirinya dan lingkungannya.
Permasalahan yang seringkali dijumpai dalam berdakwah, khususnya dakwah dengan metode billisan atau ceramah, adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada objek dakwah dalam hal ini adalah mad’u secara baik sehingga diperoleh hasil dakwah yang sesuai dengan target yang diinginkan oleh semua pihak, baik dari pihak da’i yang menyampaikan pesan dakwah ataupun mad’u yang menerima pesan dakwah tersebut. Disamping masalah lainnya yang juga sering didapati adalah kurangnya perhatian seorang da’i terhadap variasi penggunaan metode dakwah dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas dakwah secara baik.
Sebagai alternatif jawaban terhadap masalah – masalah tersebut sangat diperlukan pengkajian secara kontinuitas dan mendalam tentang metode yang digunakan (Basyirudin Usman, 2002:31).
Metode secara Bahasa adalah “ cara “ adapun pengertian metode secara istilah adalah teknik penyajian yang dikuasai agar dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan dengan baik. Makin baik metodenya, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Dalam menyampaikan materi dakwah tentunya seorang da’i tidak mungkin hanya dengan menggunakan satu metode akan tetapi membutuhkan metode yang lain sebagai penyeimbang, yang barang tentu disesuaikan dengan materi dan kondisi masyarakat. Dalam hal ini adalah metode ceramah yang merupakan salah satu contoh teknik penyampaian materi pelajaran.
Menurut Ramayulis (2001:133) metode ceramah adalah :
Suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan.

Karena metode dakwah tidak ada yang sempurna pasti punya kekurangannya maka dalam praktiknya metode dakwah tidak dugunakan sendiri-sendiri, tapi merupakan kombinasi dari beberapa metode dakwah.
Dari kelemehan yang dimiliki oleh setiap metode dakwah maka seorang da’i mengkombinasikan penerapan metode ceramah tersebut dengan metode-metode yang lainya dengan kata lain yaitu metode ceramah bervariasi. Sesuai dengan materi yang aktual dan berkembang dimasyarakat yang dalam penyampaiannya lebih besar menggunakan metode ceramah bervariasi tentunya hasil timbal balik dari mad’u akan lebih baik dan efektif. Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan penerapan metode ceramah yang divariasikan dengan metode tanya jawab, metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode dakwah sosial atau bil hal.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis bahwa proses dakwah di desa karang anyar kec. Darma kuningan da’i dominan menggunakan metode ceramah tetapi tidak divariasikan dengan metode lainnya. Meskipun metode ceramah dikatakan metode dakwah tradisional, akan tetapi metode tersebut tidak terlepas dalam setiap proses berdakwah. Sebagaimana diketahui bahwa metode ceramah mempunyai kelemahan maka seorang da’i harus memvariasikan metode ceramah tersebut, yaitu dengan menggabungkan antara metode ceramah dengan metode-metode yang lain dalam penelitian penulis akan menguraikan penggunaan metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode dakwah sosial. Sudah barang tentu diharapkan oleh para da’i dari penggunaan metode tersebut yaitu metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode yang lain mad’u dapat mudah memahami dan mengaplikasikan kandungan dakwah dari Al- Qur’an Hadits secara optimal, sehingga realita yang terjadi sebagai hasil dari penggunaan metode cermah saja, masih didapatkan sejumlah kecil dari individu masyarakat yang tidak mencerna matri dakwah dan bersikap seolah tidak pernah mengikuti kegiatan berdakwah.
Berangkat dari masalah di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan peneliti dengan judul “ Pengaruh Penerapan Metode Ceramah dan Dakwah Sosial Terhadap Proses Kegiatan Dakwah Di desa Karang Anyar Kecamatan Darma Kuningan.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dirumuskan hal-hal sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
a). Wilayah Penelitian
Wilayah penelitian ini adalah Metode dakwah islamiah.
b). Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan empirik yaitu pengkajian terhadap teori-teori dan lapangan sebagai sumber pemecahan masalah.
c). Jenis Masalah
Masalah dalam penelitian ini ketidakjelasan mengenai pengaruh penerapan metode ceramah terhadap hasil dakwah di desa karang anyar kec. darma Kuningan.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan meluasnya pembahasan masalah yang diteliti, maka perlu kiranya penulis memberikan pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a). Usaha seorang da’i dalam menerapkan metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode dakwah social di masyarakat.
b). Hasil atau ped back dari para mad’u sebagai objek dakwah.
c). Pengaruh dalam penerapan metode ceramah dan mentode dakwah sosial di masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.
3. Pertanyaan Penelitian
Dari permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut :
a). Bagaimana penerapan metode ceramah dan metode dkwah sosial masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.
b). Bagaimana hasil dakwah seorang da’i dengan menggunakan metode ceramah dan dakwah soial masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.
c). Seberapa besar pengaruh penerapan metode ceramah dan metode dakwah sosial terhadap masyarakat masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memperoleh data tentang penerapan metode ceramah dan dakwah sosial dalam proses berdakwah masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.
2. Untuk memperoleh data tentang hasil berdakwah masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.
3. Untuk mengetahui data tentang pengaruh penerapan metode ceramah dan dakwah sosial masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.

D. Kerangka Pemikiran
Masalah dakwah islamiah adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah dakwah itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat islam. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan umat beragama. Maju mundurnya sebuah umat sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya peran dakwah itu.
Mengingat sangat pentingnya dakwah islamiah itu bagi kehidupan umat islam, maka hampir seluruh umat muslim di dunia ini menangani sacara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan dakwah. Dalam interaksi seorang da’i dan mad’unya orang-orang yang pertama umunya selalu mempunyai tujuan tertentu dengan pesan dakwah yang diberikannya.
Menurut Prof. Dr. H. Abdullah Ali, M.A (2007:175) Ilmu dakwah sebagai komponen agama adalah bagian dari ilmu social, yang berkaitan erat dengan masalah-masalah manusia dan masyarakat sekitarnya, baik dalam rangka interaksi kehidupan beragama, berkepercayaan dan beribadah, maupun dalam rangka mengkomunikasikan ajaran ajaran agama kepada masyarakat penganutnya.
Toha Yahya Oemar (1992:13) bahwa : Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kejalan yang benar, sesuai dengan perintah allah , untuk kemaslahatan dan kebahagiaan masyarakat di dunia dan diakhirat.
Syekh Ali Mahfud (1918) Menyatakan bahwa dakwah adalah mendorong manusia pada kebaikan dan petunjuk dan menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
(Q.S. Ali Imran : 110)”Kamu adalah umat terbaik yang ditampilkan untuk manusia, dengan tugas menyuruh makruf, melarang mungkar dan beriman kepada allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentu lebih baik bagi mereka; diantara mereka beriman dan sebagian tetap fasik”.
Sebagai suatu sistem penyampaian materi dakwah dengan menggunakan metode ceramah seringkali dilakukan tidak berdiri sendiri. Ceramah yang baik harus divariasikan dengan metode bil hal atau dakwah soial . Bagaimana masyarakat dapat aktif melakukan suatu kegiatan kalau mereka hanya penerima dakwah (pasif) yang hanya dituturkan oleh da’i tanpa diiringi dengan suri tauladan yang baik. Oleh karena itu dengan memberi kombinasi dalam metode ceramah dengan metode dakwah sosial, diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat muslim secara nilai dan aplikasi.
Oleh sebab pentingnya kedudukan metode dakwah dalam proses berdakwah, dalam melakukan dakwah, maka para ulama dalam berbagai zaman menaruh perhatian besar untuk mengangkat derajat dakwah.
Karena itu, proses berdakwah memerlukan metode yang tepat agar masalah yang menggangu ketidak efektifan dalam prosesnya dapat dihindari. Metode dakwah yang tepat akan memungkinkan masyrakat sebagai mad’u menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Dengan kata lain metode yang tepat tersebut akan memungkinkan mad’u menyerap lebih efektif.
Adapun pengertian metode dakwah adalah suatu teknik penyampaian pesan dakwah kepada mad’u. Dengan maksud agar mad’u dapat menangkap pesan dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik (Zakiah Daradjat: 1996:61).
Dari sekian banyak metode berdakwah, Metode ceramah merupakan salah satu metode yang dapat dijadikan alternatif pilihan dalam kegiatan berdakwah, Karena metode ceramah mempunyai kelemahan maka seorang da’i harus mengkombinasikan metode ceramah tersebut dengan dakwah sosial.
Diantara kelemahan dari metode ceramah yaitu: 1) da’i sulit mengetahui pemahaman mad’u terhadap bahan-bahan yang diberikan, 2) kadang-kadang seorang da’i cendrung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi sipat pemompaan, 3) mad’u cendrung menjadi pasif dan kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, 4) bila selalu digunakan terlalu lama, membosankan (Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya: 2005: 55).
Dari beberapa teori di atas, maka dapat disimpulkan kedalam kerangka berfikir yang menunjukan dua variabel yaitu penggunaan metode ceramah dan dakwah sosial ( variabel X ) dengan hasil dakwah masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan. ( variabel Y ) dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut :



E. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002:64) hipotesis diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dalam hal ini membuat hipotesis sebagai berikut :
Ho : Adanya pengaruh yang signifikan dalam penerapan metode ceramah dan dakwah social terhadap hasil dakwah di masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.
Ha : Tidak adanya pengaruh yang signifikan dalam penerapan metode ceramah dan dakwah social terhadap hasil dakwah di masyarakat ds. Karang anyar kec. Darma kuningan.

F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran menyeluruh tentang skripsi ini, penulis kemukakan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I, Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah yang terdiri dari: 1) identifikasi masalah, 2) pembatasan masalah, dan 3) pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan.
Bab II, Landasan teoritis dari konsep metode ceramah dan dakwah sosial, konsep dan hasil dakwah, dan hubungan diantara keduanya.
Bab III, Metode penelitian yang berisikan populasi dan sampel penelitian, instrumen penilaian, metode dan desain penelitian, pelaksanaan penelitian dan prosedur pengolahan data.
Bab IV, Pembahasan hasil penelitian yang berisikan deskripsi data, analisis data dan pengujian hipotesis.
Bab V, Penutup berisikan kesimpulan akhir dari penelitian yang dilaksanakan di ds. Karang anyar kec. Darma kuningan. dan saran-saran.